chocolate
e martë, 15 prill 2008
globalisasi vs globalisasi vs kelaparan & gizi buruk
Era kini sudah memasuki era “GLOBALISASI”. Begitu banyak negara yang terus berjuang untuk bertahan dan jadi kuat. Negara ASIA juga ikut dalam pertempuran ini, negara-negara Asia Tengggara juga ikut andil bagian dalam globalisasi, termasuk Indonesia. Indonesia termasuk negara besar di Asia terus berusaha dalam globalisasi, terbukti ikut serta dalam AFTA yang akan di buka 2010 nanti.
Tapi apakah Indonesia mampu bertahan dalam arus globalisasi yang kuat? yang pastinya akan mempengaruhi seluruh aspek dalam masyarakat Indonesia. Negara-negara yang dapat bertahan dalam arus ini sudah mempunyai basig yang kuat dalam masyarakatnya. Seperti Singapura yang punya orang-orang ber-skill yang kualitas tinggi. Indonesia selalu optimis dan selalu ikut trend yang terus berkembang dalam dunia tapi tak sesuai dengan keadaannya yang terjadi di Indonesia.
Kehidupan Indonesia belum bisa dikatakan siap untuk melawan arus. Dengan begitu banyaknya permasalahan yang ada di Indonesia tidak bisa menjadi basig dalam arus ini. Kelaparan dan gizi buruk yang sering terjadi belakangan ini menandakan Indonesia benar-benar tidak siap. hanya memandang yang tinggi-tinggi dalam angan yang tak pernah sesuai dengan realyta yang ada dalam masyarakatnya. Jika ini terus berlangsung bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia??
Permasalahan kelaparan dan gizi buruk di Indonesia merupakan akibat ketidak pedulian pemerintah akan masyarakatnya terutama masyarakat yang kini tak pernah toleransi terhadap sesamanya. Era kini telah merubah nilai moral yang jadi dasar dalam kehidupan masyarakat. Dulunya Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai masyarakat yang peduli akan sesamanya tapi kini itu semua hanya tinggal sebutan.
Era globalisasi menjunjung tinggi individualisme dalam kehidupan dan masyarakat Indonesia terbawa arus begitu saqja dan melupakan setiap dasar yang selalu dijunjung nenek moyangnya.

Ada keluarga yang sampai meninggal karena kelaparan tapi tak pernah diketahui tetangganya, ini simbol begitu tak pedulinya masyarakat akan sesamanya hingga orang yang terdekatpun (tetangga) tak tahu apapun. Pemerintah yang terus meningkatkan harga kebutuhan demi mengikuti perkembangan ekonomi dunia dan tak diikuti peningkatan penghasilan serta lapangan kerja membuat masyarakat Indonesia semakin terpuruk. Individualisme membuat ketidak pedulian akan oarang lain mengakibatkan kaya semakin kaya, miskin semakin miskin.
Jika Indonesia ingin maju dan bertahan harus punya SDM yang berkualitas. Gizi buruk yang banyak dialami anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus mungkin tak akan dapat membawa Indonesia bertahan. Generai muda untuk penyokong masa depan negara jika terus gizi buruk maka Indonesia pasti hancur. Pemerintahpun harus menghapuskan gizi buruk di Indonesia agar generasi muda jadi generasi yang dapat dibanggakan.
Untuk bisa ikut era globalisasi maka pemerintah dan segenap masyarakat harus ikut andil bagian untuk menghapuskan kelaparan dan gizi buruk di Indonesia. Masyarakatpun harus saling toleransi agar kerja sama dapat tercapai.


baca selengkapnya..
posted by cherrychoco @ 5:25 e pasdites   1 comments

Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/pengetahuan_umum/globalisasi_vs_globalisasi_vs_kelaparan_gizi_buruk/

Posto një koment